facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Download

az-zuhruf

some stories and thoughts


Hati Tidak Memilih, Hatilah yang Dipilih


Judul                     : Perahu Kertas
Pengarang          : Dewi Lestari
Editor                    : Hermawan Aksan
Penerbit               : Truedee Pustaka Sejati
Tahun terbit         : Agustus 2009


Kugy adalah seorang cewek yang cantik, supel dan cerdas tapi sangat cuek dalam berpenampilan.  Ia mempunyai cita-cita yang bagi banyak orang profesi tersebut tidak dapat menjaminnya untuk sukses : penulis dongeng. Namun ia tak pernah patah semangat, hingga akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya jatuh cinta, sakit hati serta membuatnya berpikir untuk lebih realistis dan membuang mimpi besarnya. Keenan adalah seorang cowok yang cerdas dan memiliki bakat yang sangat tinggi dalam melukis. Satu-satu impiannya hanyalah menjadi seorang pelukis, sayangnya sang ayah sama sekali tidak mendukungnya dan memaksanya berkuliah di bidang manajemen untuk meneruskan bisnis ayahnya. Pertemuan kedua insan muda yang saling berlawanan penampilan namun sangat kompak dan selaras dalam berbagai hal ini membuat mereka saling jatuh cinta. Namun kisah cinta mereka harus terputus meski mereka berdua belum sempat menyatakan cintanya. Kugy terlanjur menilai buruk Keenan atas keputusasaan dan keputusannya. Hal tersebut membuat hidup Kugy dan Keenan berantakan. Mereka berdua akhirnya terpisah selama bertahun-tahun sambil membawa rasa cinta yang terus membayangi mereka berdua dalam menjalani realitas kehidupan. Tetapi hati tak pernah salah, ketika mereka bertemu saat sudah mempunyai kekasih masing-masing, semuanya berubah.
Gaya penceritaan yang luwes serta mudah dipahami membuat novel ini sangat menarik. Alur yang ditata dengan baik sukses mendorong para pembacanya untuk terus membaca hingga akhir. Penggambaran suasana hati para karakter mudah untuk dipahami serta diikuti, bahkan membuat para pembaca serasa terlibat dalam cerita dan meluapkan emosinya masing-masing. Berbagai nasihat yang terdapat dalam novel ini juga memberikan semangat para pembaca untuk terus berusaha mencapai mimpi-mimpinya.
Namun dalam novel ini ada beberapa istilah asing yang tidak terdapat penjelasan secara detail sehingga membingungkan para pembaca yang masih belum mengetahui makna istilah-istilah tersebut.
Novel keenam karya seorang penulis ternama bernama pena “Dee” ini memang layak untuk dibaca. Alur yang menarik serta penggambaran karakter serta watak yang jelas semakin membuat pembaca untuk terus membaca hingga akhir. Pesan-pesan serta nasihat bijak yang terdapat pada dialog memberi kita berbagai motivasi dan semangat untuk tetap menjadi diri sendiri, tidak putus asa, serta terus berusaha untuk mencapai semua mimpi-mimpi kita.
“Saya belajar dari kisah hidup seseorang. Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Jadi, kalau Keenan bilang, Keenan telah memilih saya, selamanya Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh,”.



February 17, 2012 No comments
Menyadari bahwa harta yang diberikan oleh Allah kepadanya begitu melimpah, maka pada suatu hari nabi Sulaiman memberanikan diri memohon izin kepada Allah, “Ya Allah. izinkanlah kiranya hambaMu ini memberi makan seluruh makhlukMu di bumi ini selama setahun,” begitu pinta nabi Sulaiman.
“Kau tidak akan mampu, Sulaiman,” jawab Allah.
“Kalau begitu, satu bulan saja, ya Allah,” desak nabi Sulaiman.
“Kau juga tidak akan mampu,” tegas Allah.
“Kalau begitu sehari saja, ya Allah,” desaknya lagi
“Kau tetap tidak akan mampu,” jawab Allah.
“Aku ingin mencobanya, aku memohon untuk dizinkan,” pinta nabi Sulaiman pula
“Silakan kalau ingin mencoba,” begitu jawab Allah.
Segera saja nabi Sulaiman mengumpulkan seluruh jin dan manusia untuk mendatangkan bahan-bahan makanan dari berbagai jenis dan lauk pauknya, baik berupa sapi atau kambing dan seluruh hewan yang halal. Maka periuk-periuk besar segera dipancangkan lengkap dengan anak tangga untuk menuangkan bahan makanan dan lauk pauk yang akan dimasak. Ketika itu seluruh jin dan manusia sibuk untuk mempersiapkan hidangan yang dihamparkan di atas padang pasir. Beliaupun menyuruh angin untuk bertiup seperlunya agar makanan tidak basi. Setelah keseluruhannya dirasakan siap, ketika itu Allah lalu bertanya, “Siapakah yang kau kehendaki untuk menyantap lebih dahulu, Sulaiman?”
“Kiranya akan lebih baik jika aku mulai dari seluruh hewan samudra ya Allah?” jawab nabi Sulaiman.
Ketika itulah, Allah menyuruh seekor hewan besar dari samudra untuk melahap hidangan yang telah dipersiapkan nabi Sulaiman. Hewan itu pun berangkat ke tempat hidangan tadi seraya bertanya pada nabi Sulaiman, “Aku dengar baginda yang akan menanggung rezeki saya hari ini, wahai Nabiyullah?”
“Benar, benar sekali, makanlah sekarang sepuasmu,” jawab Nabi Sulaiman.
Maka, segera saja hewan itu melahap makanan yang tersedia dan malah berteriak, “Wahai nabi Sulaiman, aku belum kenyang, baru sepertiga dari porsiku sehari-hari.”
Nabi Sulaiman pun marah, “Kau telah menghabiskan semuanya, betapa rakus sikapmu itu,” begitu gertak nabi Sulaiman.
“Inikah jawaban seorang penjamu terhadap tamunya, padahal engkaulah yang menyebabkan porsiku menurun drastis di hari ini, engkau telah ceroboh, wahai Nabiyullah Sulaiman,” begitu hewan itu balik menyalahkan.
Melihat dengan mata kepala sendiri mengenai kenyataan ini, nabi Sulaiman pun segera bertekuk lutut dan bersujud panjang memuji kebesaran Allah. Kemudian, tanggung jawab memberi makan itu langsung dikembalikan pada Allah sebelum makhluk yang lain mendemo besar-besaran mengadukan kelaparannya.
Burung Hud-hud melihat peristiwa itu, dia tersenyum simpul dan mencari akal untuk bercengkerama dengan nabi Sulaiman. Maka, pada suatu hari dia menghadap Sulaiman. “Sekarang aku ingin mempersiapkan hidangan daging untuk baginda,” begitu burung Hud-hud menawarkan jasanya.
“Maksudmu itu khusus bagi saya sendiri atau bagaimana?” Tanya Baginda memperjelas.
“Bukan untuk Baginda saja, bahkan seluruh prajurit baginda, aku siap memberi makan,” jawab Hud-hud berlagak tegas.
Setelah sampai hari yang dijanjikan, Nabi Sulaiman dan seluruh prajurit pun berangkat mendatangi jamuan Hud-hud pada suatu tempat yang telah ditentukan. Maka, ketika mereka sudah berdatangan, Hud-hud segera menyambar belalang, lalu mencekiknya sampai mati, kemudian dilemparkan di pinggir lautan seraya berkata, “Wahai Nabiyullah Sulaiman, segeralah Baginda maju menyantap daging itu bersama para prajurit Baginda, namun bagi siapa saja yang tidak mendapat bagian dagingnya, saya mohon dengan hormat agar mereka menikmati kuahnya,” begitu Hud-hud mengatakan sambil berlalu pergi.
Mengetahui akal-akalan Hud-hud ini, nabi Sulaiman tidak bisa menahan tawanya hingga beliau tertawa sendiri di saat teringat ulah Hud-hud ini.
(diambil dari : Kisah Kezuhudan Manusia Sepanjang Zaman)
Majalah MPA 284 / Mei 2010

February 04, 2012 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me


A student who loves collecting books, writing occasionally, and enjoy taking some photographs.

Follow Us

Labels

Cerita Teladan cerpen continual flashfiction coretan tanganku encyclopedia flashfiction Justifying the Feeling movie review my handwriting nice story Out of the Blue Resensi Buku resensi novel review film sinopsis buku

recent posts

Blog Archive

  • ►  2016 (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
  • ►  2013 (25)
    • ►  December (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ▼  2012 (16)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ▼  February (2)
      • Resensi Buku : Perahu Kertas
      • Ketika Nabi Sulaiman Diperdaya Burung Hud-hud
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (3)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2010 (3)
    • ►  April (3)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates