![]() |
picture source : http://www.atjehtoday.com/media/articles/625.jpg |
Setelah
menamatkan dua novel dari Bang Ahmad Fuadi sebelumnya, Negeri 5 Menara dan
Ranah 3 Warna, rasanya kurang afdhol jika tak menyelesaikan trilogi ini. Dan,
well, jika kau sudah membaca keduanya pun kemungkinan besar sudah sangat
penasaran dengan kelanjutan kisah Alif Fikri.
Setelah
menyelesaikan studi di luar negeri dengan beasiswa yang didapatnya yang
diceritakan di novel Ranah 3 Warna, Alif Fikri kemudian mulai melanjutkan
hidupnya di tanah Indonesia tercinta. Alif kemudian menyelesaikan kuliahnya di
Bandung dan bertekad mencari kerja.
Awalnya hidup
Alif baik-baik saja mengingat ia sudah sering menulis di media massa dan
mendapatkan honor yang cukup untuk hidupnya. Namun, setelah krisis moneter yang
melanda Indonesia di zaman Soeharto, keadaan ekonomi Alif pun juga mulai goyah.
Beberapa media massa yang seringkali memuat tulisannya mulai berkurang. Alif
pun juga sempat mengalami anacaman debt collector setelah nekat mengambil uang
dari kartu kredit dan belum bisa membayarnya.
Setelah
berpuluh-puluh lamaran ia layangkan ke berbagai perusahaan, ia akhirnya mendapat
pekerjaan sebagai seorang wartawan di majalah Derap, majalah yang pada saat itu
berani mengungkap fakta tanpa tedeng aling-aling mengenai kondisi pemerintah Indonesia.
Di sana lah ia kemudian berkenalan dengan Dhinara, seorang gadis yang juga
berprofesi sebagai seorang wartawan baru.
Meski pun
sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya di Derap, namun Alif berpikir mengenai
pekerjaannya itu. Mendapat tantangan dari Randai membuat semangat Alif untuk
melanjutkan kuliah di luar ngeri lagi kembali muncul. Ia, dibantu dengan
Dhinara, saling membantu untuk belajar Bahasa Inggris dan TOEFL. Alif akhirnya
berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri kembali. Namun sebelum ia pergi,
ia dirisaukan oleh sikap Dhinara yang mulai menjauh darinya.
Daaaan.......
bagaimana kelanjutan kisah Alif dan Dhinara selanjutnya?? Saya nggak mau
spoiler di sini, jadi jika kalian tertarik untuk melanjutkan kisah mereka
berdua yang jauh lebih menarik, segeralah berburu novel ini secepatnya yaa....
hehehehe :D
Jujur, saya
mulai menyukai novel Bang Ahmad Fuadi setelah membaca novel yang kedua, Ranah 3
Warna. Dan sesuai harapan, novel ini memenuhi ekspektasi saya. Kereeen, dan
sepertinya tambahan romansa cinta membuat para cewek yang membaca halaman
237-240 jadi melting deh kayaknya... so sweeett, guys, bener!!!
Semogaa....
saya bisa menulis novel yang keren seperti ini. Mengingat saya agak susah kalau
disuruh menulis tentang kisah diri saya sendiri, sehingga novel ini benar-benar
membuat saya kagum pada Bang Ahmad Fuadi yang dengan ceritanya tak membuat saya
bosan membaca hingga akhir!