Mengapa Sebagian Besar Manusia Tidak Sampai Kepada Allah?

by - March 31, 2012

                   Judul                                 : Menjadi Manusia Sempurna
Judul Asli                         : Al-Mawani al-Kamal
Penulis                              : Tim Dar al-Islamiyah
                                           (Beirut, Libanon)
Penerjemah                       : Ahmad Fuad al-Hadi
Penerbit                            : Penerbit Cahaya, Bogor
Cetakan                            : 1, tahun 2004
Tebal Buku                       : 0,7 cm
Jumlah Halaman               : xi + 140

Sebenarnya, mengapa Allah menciptakan kita? Mengapa sebagian besar manusia tidak sampai kepada Allah? Apakah hijab itu? Dan bagaimana cara mengatasinya? Buku berjudul “Menjadi Manusia Sempurna” yang ditulis oleh seorang ulama bersahaja namun sangat mumpuni di bidangnya ini memang tidak dimaksudkan untuk mengajari Anda tentang bagaimana menjadi manusia sempurna itu. Beliau “hanya” mengetuk kesadaran kita untuk secara jujur mengenali kelemahan dan kekurangan diri kita, menuju Kesempurnaan tak bertepi.
Manakala manusia merenung, dia akan menyadari bahwa pada awal penciptaan dirinya telah dilengkapi Tuhan dengan berbagai kebutuhan. Dalam kehidupannya, manusia akan berusaha mencari kesempuraan mutlak, dan itu adalah Allah Swt. Jika kita mau berfikir dan merenungkan penciptaan-Nya, maka kita akan beroleh tujuan agung dan mulia, yaitu perjumpaan dengan Dia Sang Pencipta. Dia telah membekali hambaNya dengan berbagai keperluan agar dapat mencapai tujuan yang senantiasa diusahakan hambaNya. Juga memudahkan jalan tersebut bagi hamba-Nya. Karenanya, mengapakah seseorang tidak sampai kepada Allah Swt dan hanya segelintir manusia sajalah yang akhirnya mencapai Tuhannya?
Allah Swt telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sama dan memungkinkan hambaNya itu untuk sampai kepadaNya. Akan tetapi sebagian besar diantara mereka tidak mampu menggapainya lantaran mereka berbeda dalam mengembangkan setiap potensi yang ada. Saat manusia mengikuti seruan setan, lenyaplah sedikit demi sedikit potensi yang diberikan Allah Swt kepadanya. Adapun orang-orang yang mengikuti seruan Allah Swt sesungguhnya mereka tergolong sebagai orang-orang yang berbahagia di akhirat nanti.
Sebuah cermin menyerupai jiwa seseorang. Agar memantulkan gambar dengan jelas, a harus dalam keadaan bersih dari kotoran yang menempel. Begitui pula hati, seseorang selayaknya menghilangkan tirai dan penghalang yang merintanginya, sehingga mampu menerima karunia Ilahi.
Selamanya, tidak akan ada yang mampu menggantikan fitrah, baik itu adat ataupun perkembangan zaman dan teknologi. Sebab, fitrah manusia hanya merindukan “kesempurnaan mutlak”. Apabila fitrah manusia senantiasa mengajak manusia mencapai kesempurnaan mutlak, maka akal menjelaskan kepada umat manusia jalannya serta menyingkapkan kepada mereka segala bentuk marabahaya dan menerangkan pula akan adanya dua jalan; jalan keburukan dan jalan ketakwaan. Berbagai penyakit batin atau hati yang menimpa umat manusia, adalah hal yang berbahaya karena hal itu sampai pada taraf mampu mematikan akal seseorang, seperti sifat sombong. Amal paling penting yang dapat membantu seseorang mendapatkan akal dan kembali kepada fitrahnya adalah senantiasa berpegang dan berhubungan dengan alam non-materi; alam spiritual.
Hijab (tirai) kelalaian termasuk hijab yang sangat personal sekali sifatnya dan sangat penting; hijab yang menyebabkan teralihkannya perhatian seseorang menuju Rabb al-‘Alamin. Seseorang yang lalai dapat mencapai fase dimana dia tidak dapat melihat dirinya sendiri dalam kesalahan. Sebab-sebab kelalaian itu adalah cinta dunia, hawa nafsu dan pergaulan dengan orang-orang fasik dan zalim. Cara mengobati kelalaian adalah dengan memahami tujuan hidup, mengingati kematian, sering membaca al-Qur’an dan berteman dengan orang-orang bijak.
Ketaatan merupakan gambaran kedekatan kepada Allah Swt dan tercapainya kebahagiaan hakiki, sedangkan maksiat merupakan gambaran keluarnya seseorang dari wilayah kedekatan dan rahmat ilahiah, serta perlawanan terhadap kemurkaan Tuhan. Tidak ada perbedaan antara dosa kecil dan dan dosa besar. Kedua-duanya sama-sama menghalangi seseorang untuk beralih faidh (anugrah) Ilahi, meskipun dosa besar lebih berbahaya ketimbang selainnya.
Allah Swt bergembira dengan taubat seorang hamba-Nya yang mukmin, lantaran telah kembalinya seseorang kepada-Nya. Sesungguhnya, taubat merupakan salah satu nikmat Ilahi terbesar yang telah diberikan Allah Swt kepada umat Muhammad Saw dan hal itu merupakan bukti dan argumentasi tak terbantahkan atas luasnya rahmat Tuhan dan kasih sayang-Nya yang tak bertepi serta kecintaan-Nya terhadap hamba-hambaNya. Taubat yang tulus dilakukan dengan segenap ketulusan dan keikhlasan kepada Tuhan semata.
Salah satu penghalang terbesar yang menyebabkan terhentinya manusia pada tabir perjalanan ruhani menuju Tuhannya adalah berbagai pemikiran salah yang menjadi keyakinan, kehidupan dan suluknya, yang dibangun diatas dasar keyakinan yang salah pula. Salah satu tanda kebodohan adalah menyangkali segala sesuatu yang belum diketahui hakikat dan pengetahuannya. Asal-muasal semua itu adalah kebodohan dan minimnya pengetahuan. Ini merupakan hal yang sangat menjauhkan orang-orang dari hakikat keberadaan dan untuk beroleh anugrah Ilahi yang sesungguhnya. 
Untuk mengobati hijab pemikiran sesat dan bathil adalah dengan mengakui kesalahan pemikiran dan keyakinan masa lalu yag sesat, menuntut ilmu dan mempelajari berbagai hukum Islam, bertukar pikiran untuk menjauhkan diri dari fanatisme, meninggalkan ketergesaan dan memohon pertolongan melalui jalur spiritual.
Dalam buku ini banyak terdapat hadits dan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita serta menjadikan pelengkap dalam materi.
Namun, ketika membaca buku ini, kita akan sering menjumpai kosakata asing yang mungkin belum kita ketahui. Dan kosakata ini sering diulang dalam setiap bab, sehingga kita harus mengerti arti kosakata tersebut agar dapat memahami materi yang sedang kita baca secara keseluruhan.
Kesimpulannya, buku ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita agar dapat mencapai kesempurnaan mutlak dan kebahagiaan hakiki dengan meghilangkan tirai penghalang yang ada pada diri kita.

You May Also Like

0 comments