Sebuah
novel yang dikarang oleh Isti Anindya. Dengan nama pena Biaz, ia berhasil
meluncurkan novel perdananya ini pada tahun 2008. Saya sendiri tertarik membeli
buku ini ketika ada bazar buku beberapa bulan yang lalu. Jujur, awalnya saya
tertarik dengan covernya. Warna covernya yang gradasi antara jingga dan hitam,
serta siluet bayangan seorang wanita berjilbab otomatis membuat saya berpikir
ini pasti buku islami. So, let’s get it one for me!
Ini
adalah kisah tentang kehidupan Velia, seorang jilbaber sejati, mulai dari masa sekolah hingga masa akhir hidupnya-meski
nggak sepenuhnya begitu, hehe. Dikisahkan bahwa Velia adalah seorang cewek
cantik yang sangat dicintai banyak orang. Sahabat-sahabatnya kebanyakan cowok.
Meskipun disukai oleh banyak cowok, ia hanya setia menyimpan hatinya untuk satu
orang, Kahfi. Ia diam-diam menyukai Kahfi, namun ternyata secara diam-diam
Kahfi juga menyukainya. Ketika mengetahui hal tersebut, Velia yakin bahwa
dirinya memang untuk Kahfi. Akhirnya, setelah lulus SMA hingga melanjutkan ke
jenjang kuliah, ia tetap menyimpan hatinya untuk Kahfi meskipun Kahfi berada
jauh darinya. Velia yakin bahwa Kahfi memang menunggunya.
Ketika
akhir kuliah, Velia akhirnya bisa berhubungan dengan Kahfi lewat sms. Setelah
satu bulan saling sms, Velia semakin memantapkan hatinya untuk Kahfi. Namun,
ketika ia pulang ke rumah, sahabatnya Vemas melamarnya. Velia menganggap Vemas sebagai abangnya sendiri. Ia kemudian
berterus terang pada ibunya bahwa dirinya sedang menanti Kahfi. Ibunya sendiri
akhirnya menyerahkan sebuah undangan pernikahan kepada Velia, undangan
pernikahan antara Kahfi dan Zahra, sahabatnya ketika SMA. Mengetahui hal
tersebut, Velia jatuh pingsan dan akhirnya koma selama satu tahun. Selama satu
tahun itu juga Vemas setia menemaninya, mendoakannya, menunggunya. Setelah
sadar, Velia akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Vemas.
Namun,
takdir berkata lain. Satu minggu sebelum pernikahan Velia dengan Vemas, Velia
mengetahui bahwa Kahfi tidak jadi menikah dengan Zahra. Hal tersebut membuat
Velia galau setengah mati. Velia tahu cintanya tidak bisa berlabuh ke lain hati
selain Kahfi seorang. Beberapa hari menjelang pernikahannya dengan Vemas, Velia
mendapat cobaan lagi. Kesuciannya direnggut oleh seorang lelaki yang sedang
mabuk. Velia benar-benar hancur. Ia akhirnya memutuskan membatalkan
pernikahannya dengan Vemas. Nah, mulai dari bab inilah kisah hidup Velia
dimulai. Mulai dari bab ini juga kisah dalam novel ini semakin menarik untuk
dibaca.
Pertama
kali membaca novel ini, saya sangat bingung. Dialognya banyak, tokohnya tidak
jelas. Namun, kalau sudah sampai cerita di atas tadi, kita mungkin sudah paham
bagaimana alur ceritanya. Jujur saja, cerita di novel ini seperti sinetron.
Agak mustahil untuk dicerna di kehidupan nyata. Banyak setting yang tidak jelas
kapan kejadian waktunya. Selain itu, ketika terjadi flashback, kita akan
bingung, karena tidak ada pertanda yang jelas. Ejaannya pun juga masih banyak
yang salah, entah karena masih cetakan pertama atau bagaimana saya kurang paham.
Satu lagi, ketika Velia berbicara masalah kedokteran, banyak sekali penjelasan
yang diungkapkan. Saya sebagai pembaca novel ini merasa terganggu karena tidak
paham masalah seperti itu, saya menjadi bosan, meskipun hal ini bisa menambah
wawasan ilmu kita.
Di
luar kekurangan novel ini, saya suka jalan ceritanya. Namun, akan lebih baik
apabila ada revisi lagi. So, siapa yang pingin tahu bagaimana lanjutan kisah di
atas?? Dengan siapa Velia akan menempuh hidupnya? Akankah cintanya pada Kahfi
berlabuh di pelaminan? Lalu, bagaimana dengan Vemas, sahabat yang mencintainya
dengan segala ketulusan hati?