Sinopsis Novel Infinitely Yours

by - February 02, 2013

Judul buku                       : Infinitely Yours
Pengarang                       : Orizuka
Editor                                 : Andree & Gita Romadhona
Penerbit                           : Gagas Media
Cetakan                            : Keenam
Tahun Terbit                      : 2012

...
“Terus, buang kuncinya,” kata Jingga sambil memotret gembok mereka dari jarak dekat.
Rayan mengernyit. “Buang?”
“Iya, buang aja ke sana.” Jingga menunjuk ke depan.
Rayan mengangguk-angguk, lalu tanpa sengaja membaca sebuah papan kuning bertuliskan ‘DO NOT THROW YOUR KEY AWAY’ tak jauh dari tempatnya berdiri.
Rayan menunjuk papan itu. “Terus, itu apa?”
Jingga buru-buru menggeleng. “Nggak apa-apa, buang aja.”
...


Jingga dan Rayan. Dua orang yang memiliki sifat kontradiktif. Jingga seorang gadis cantik yang riang, cerewet, komunikatif, menarik, selalu update fashion dan segala hal yang berhubungan dengan Korea –Korean Lovers. Rayan, seorang lelaki tampan namun pendiam, kaku, kolot, dan sama sekali tidak suka dengan hal-hal yang berbau Korea. Namun, bukankah pasangan yang baik adalah pasangan yang saling melengkapi?
Pertama kali bertemu Jingga, Rayan sadar betul bahwa ia akan mendapat kesialan selama berada di dekatnya. Mereka berdua sedang dalam perjalanan ke Korea Selatan dalam rangka mengikuti sebuah tour. Dengan tujuan awal yang berbeda, kedua insan ini ternyata terperangkap dalam ikatan satu pasangan tour : satu sama lain harus bertanggungjawab terhadap keselamatan pasangan tournya selama berada di Korea.
Sifat Jingga –yang sudah saya sebutkan di atas- ternyata benar-benar membuat Rayan kacau. Beberapa menit saja berada di dekat Jingga yang ngomong sana-sini, bagi Rayan itu adalah sebuah kesialan yang akan berlanjut pada kesialan selanjutnya. Jingga sendiri yang mengetahui bahwa Rayan adalah orang yang pendiam, terus saja mengajaknya berbicara meski ia tahu ia sedang dicuekin.
Sesampainya di Korea, Jingga dan Rayan bergegas melaksanakan rencananya. Jingga yang sejak awal memang berniat mengikuti tour ini sedang menanti seseorang : Yun Jae, tour guidenya yang ia jumpai setahun yang lalu saat ke Korea dan membuatnya tak bisa tidur setiap malam. Yun Jae telah merebut hati Jingga, dan ketika Yun Jae memasuki busnya ia melonjak kegirangan, membuat seisi bus terutama Rayan terpolongo. Membuat Rayan semakin yakin bahwa Jingga adalah makhluk teraneh yang pernah ditemuinya.
Rayan sendiri menjadi bingung setengah mati setelah kepergiannya dari rombongan tour diketahui dan diikuti oleh Jingga. Jingga yang merasa bertanggung jawab pada pasangan tournya itu berpikir bahwa Rayan akan tersesat dan jika itu terjadi, Jingga tak tahu ia akan mendapat hukuman seperti apa atas keteledorannya. Jingga sendiri juga tak tahu bahwa proteksinya pada Rayan akan membawanya pada petualangan-petualangan konyol yang akan mereka lalui bersama.
Satu hal yang membuat Rayan kabur dari rombongan adalah bahwa ia ingin bertemu dengan Mariska, mantan pacarnya, yang dalam waktu dekat akan menikah. Menikah dengan lelaki Korea yang dikenal Mariska saat sedang melanjutkan studi ke Korea. Setelah gagal bertemu dengan Mariska di apartemennya, mereka berdua berniat kembali ke rombongan. Namun, setelah pertemuan tidak sengaja antara Rayan dan Mariska di pinggir jalan, Rayan membuat Jingga harus ikut kabur bersamanya lagi. Rayan terlanjur patah hati dan Jingga tak mau melihat wajah kakunya bertambah kaku lagi. Maka, Jingga pun memutuskan bahwa Rayan harus mengikuti tour romantisme Korea, dipandu oleh Jingga sendiri. Hal ini membuat Rayan semakin kacau namun ia tak tahu mengapa ia tetap mengikuti kemauan gadis periang itu.
Jingga tak mau patah hati Rayan membuat Rayan semakin benci pada Korea, terutama para lelaki Korea. Rayan terlanjur sinis pada calon suami mantan pacarnya itu. Selama kabur, Jingga mengajak Rayan pergi ke berbagai tempat, mulai dari makan makanan khas Korea, berbelanja souvenir dan baju couple, berfoto bersama, hingga pergi ke N Seoul Tower, tempat dimana ia dan Jingga mengunci “gembok jodoh”nya. Bagi Rayan, melakukan kegiatan ganjil seperti itu bersama Jingga adalah sebuah keanehan yang tak pernah dialami Narayan Sadewa, namun entah mengapa ia menikmati perjalanan itu bersama gadis yang baru dikenalnya beberapa hari itu.
Hilangnya dompet Rayan membuat mereka berdua harus melalui berbagai petualangan dan kejadian seru, konyol, lucu, dan entah bagaimana, romantis. Kejadian-kejadian itu ternyata membuat mereka berdua perlahan-lahan jatuh hati. Namun ego Rayan dan sikap tak yakin Jingga membuat rasa cinta itu harus terpendam dalam hati.
Setelah kembali lagi ke rombongan, Rayan semakin tak tahan atas perasaannya itu, dan begitu pula Jingga. Di saat kata cinta itu hendak terungkap sebuah kejadian menghalanginya. Rayan salah sangka terhadap Yun Jae dan Jingga. Ia sangat yakin Jingga merasa sangat senang ketika Yun Jae menyatakan perasaannya, namun ia salah, Jingga sama sekali tak merasakan apa pun ketika bersama dengan Yun Jae. Begitu juga ketika Jingga hendak berterus terang pada Rayan, Rayan juga terlanjur sakit hati dan mulai mengeluarkan egonya lagi. Sejak saat itu, persahabatan manis yang terjalin antara Rayan dna Jingga selama perjalanan “kabur” mereka hilang. Rayan sudah memutuskan ia akan menjauh dari Jingga.
Setelah perjalanan panjang di Korea, tour pun berakhir. Ketika sampai di bandara, Jingga buru-buru menyerahkan buku perjalannnya pada Rayan. Rayan sama sekali tak menghiraukan Jingga. Ia tetap dingin, namun Jingga masih bersikap riang, berharap Rayan tahu isi hatinya.
Dalam perjalanan pulang, Rayan membuka buku perjalanan yang diisi Jingga dengan berbagai pose wajah Rayan selama di Korea, dan pada foto terakhir, tertulis sebaris kata dalam huruf Korea yang membuatnya mengetahui perasaan Jingga yang sesungguhnya padanya. Namun nasi telah menjadi bubur. Rayan sama sekali tidak mengetahui alamat atau pun nomor yang bisa dihubunginya.
Tetapi takdirlah yang mempertemukan mereka kembali. Ketika Jingga berada di Korea setelah bertemu Yun Jae memperjelas jawaban pinangannya, Jingga pergi menyusuri sungai Cheonggye. Pada saat itulah ia bertemu sesosok Rayan, dengan penampilan yang sedikit berbeda, dan di atas jembatan sungai Cheonggye itu, Rayan menatap Jingga, mengungkapkan satu kata yang diajari oleh sekretarisnya : Saranghae.

You May Also Like

0 comments