Sinopsis Novel Infinitely Yours
Judul buku : Infinitely Yours
Pengarang : Orizuka
Editor : Andree & Gita Romadhona
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : Keenam
Tahun Terbit :
2012
...
“Terus, buang kuncinya,” kata
Jingga sambil memotret gembok mereka dari jarak dekat.
Rayan mengernyit. “Buang?”
“Iya, buang aja ke sana.” Jingga
menunjuk ke depan.
Rayan mengangguk-angguk, lalu
tanpa sengaja membaca sebuah papan kuning bertuliskan ‘DO NOT THROW YOUR KEY
AWAY’ tak jauh dari tempatnya berdiri.
Rayan menunjuk papan itu.
“Terus, itu apa?”
Jingga buru-buru menggeleng.
“Nggak apa-apa, buang aja.”
...
Jingga dan
Rayan. Dua orang yang memiliki sifat kontradiktif. Jingga seorang gadis cantik
yang riang, cerewet, komunikatif, menarik, selalu update fashion dan segala hal
yang berhubungan dengan Korea –Korean Lovers. Rayan, seorang lelaki tampan
namun pendiam, kaku, kolot, dan sama sekali tidak suka dengan hal-hal yang
berbau Korea. Namun, bukankah pasangan yang baik adalah pasangan yang saling
melengkapi?
Pertama kali
bertemu Jingga, Rayan sadar betul bahwa ia akan mendapat kesialan selama berada
di dekatnya. Mereka berdua sedang dalam perjalanan ke Korea Selatan dalam
rangka mengikuti sebuah tour. Dengan tujuan awal yang berbeda, kedua insan ini
ternyata terperangkap dalam ikatan satu pasangan tour : satu sama lain harus
bertanggungjawab terhadap keselamatan pasangan tournya selama berada di Korea.
Sifat Jingga
–yang sudah saya sebutkan di atas- ternyata benar-benar membuat Rayan kacau. Beberapa
menit saja berada di dekat Jingga yang ngomong sana-sini, bagi Rayan itu adalah
sebuah kesialan yang akan berlanjut pada kesialan selanjutnya. Jingga sendiri
yang mengetahui bahwa Rayan adalah orang yang pendiam, terus saja mengajaknya
berbicara meski ia tahu ia sedang dicuekin.
Sesampainya
di Korea, Jingga dan Rayan bergegas melaksanakan rencananya. Jingga yang sejak
awal memang berniat mengikuti tour ini sedang menanti seseorang : Yun Jae, tour
guidenya yang ia jumpai setahun yang lalu saat ke Korea dan membuatnya tak bisa
tidur setiap malam. Yun Jae telah merebut hati Jingga, dan ketika Yun Jae
memasuki busnya ia melonjak kegirangan, membuat seisi bus terutama Rayan
terpolongo. Membuat Rayan semakin yakin bahwa Jingga adalah makhluk teraneh
yang pernah ditemuinya.
Rayan sendiri
menjadi bingung setengah mati setelah kepergiannya dari rombongan tour
diketahui dan diikuti oleh Jingga. Jingga yang merasa bertanggung jawab pada
pasangan tournya itu berpikir bahwa Rayan akan tersesat dan jika itu terjadi,
Jingga tak tahu ia akan mendapat hukuman seperti apa atas keteledorannya.
Jingga sendiri juga tak tahu bahwa proteksinya pada Rayan akan membawanya pada
petualangan-petualangan konyol yang akan mereka lalui bersama.
Satu hal yang
membuat Rayan kabur dari rombongan adalah bahwa ia ingin bertemu dengan Mariska,
mantan pacarnya, yang dalam waktu dekat akan menikah. Menikah dengan lelaki
Korea yang dikenal Mariska saat sedang melanjutkan studi ke Korea. Setelah gagal
bertemu dengan Mariska di apartemennya, mereka berdua berniat kembali ke
rombongan. Namun, setelah pertemuan tidak sengaja antara Rayan dan Mariska di
pinggir jalan, Rayan membuat Jingga harus ikut kabur bersamanya lagi. Rayan
terlanjur patah hati dan Jingga tak mau melihat wajah kakunya bertambah kaku
lagi. Maka, Jingga pun memutuskan bahwa Rayan harus mengikuti tour romantisme
Korea, dipandu oleh Jingga sendiri. Hal ini membuat Rayan semakin kacau namun ia
tak tahu mengapa ia tetap mengikuti kemauan gadis periang itu.
Jingga tak
mau patah hati Rayan membuat Rayan semakin benci pada Korea, terutama para
lelaki Korea. Rayan terlanjur sinis pada calon suami mantan pacarnya itu.
Selama kabur, Jingga mengajak Rayan pergi ke berbagai tempat, mulai dari makan
makanan khas Korea, berbelanja souvenir dan baju couple, berfoto bersama,
hingga pergi ke N Seoul Tower, tempat dimana ia dan Jingga mengunci “gembok
jodoh”nya. Bagi Rayan, melakukan kegiatan ganjil seperti itu bersama Jingga
adalah sebuah keanehan yang tak pernah dialami Narayan Sadewa, namun entah
mengapa ia menikmati perjalanan itu bersama gadis yang baru dikenalnya beberapa
hari itu.
Hilangnya
dompet Rayan membuat mereka berdua harus melalui berbagai petualangan dan
kejadian seru, konyol, lucu, dan entah bagaimana, romantis. Kejadian-kejadian
itu ternyata membuat mereka berdua perlahan-lahan jatuh hati. Namun ego Rayan
dan sikap tak yakin Jingga membuat rasa cinta itu harus terpendam dalam hati.
Setelah
kembali lagi ke rombongan, Rayan semakin tak tahan atas perasaannya itu, dan
begitu pula Jingga. Di saat kata cinta itu hendak terungkap sebuah kejadian menghalanginya.
Rayan salah sangka terhadap Yun Jae dan Jingga. Ia sangat yakin Jingga merasa
sangat senang ketika Yun Jae menyatakan perasaannya, namun ia salah, Jingga
sama sekali tak merasakan apa pun ketika bersama dengan Yun Jae. Begitu juga
ketika Jingga hendak berterus terang pada Rayan, Rayan juga terlanjur sakit
hati dan mulai mengeluarkan egonya lagi. Sejak saat itu, persahabatan manis
yang terjalin antara Rayan dna Jingga selama perjalanan “kabur” mereka hilang.
Rayan sudah memutuskan ia akan menjauh dari Jingga.
Setelah
perjalanan panjang di Korea, tour pun berakhir. Ketika sampai di bandara,
Jingga buru-buru menyerahkan buku perjalannnya pada Rayan. Rayan sama sekali
tak menghiraukan Jingga. Ia tetap dingin, namun Jingga masih bersikap riang,
berharap Rayan tahu isi hatinya.
Dalam
perjalanan pulang, Rayan membuka buku perjalanan yang diisi Jingga dengan
berbagai pose wajah Rayan selama di Korea, dan pada foto terakhir, tertulis
sebaris kata dalam huruf Korea yang membuatnya mengetahui perasaan Jingga yang
sesungguhnya padanya. Namun nasi telah menjadi bubur. Rayan sama sekali tidak
mengetahui alamat atau pun nomor yang bisa dihubunginya.
Tetapi takdirlah
yang mempertemukan mereka kembali. Ketika Jingga berada di Korea setelah
bertemu Yun Jae memperjelas jawaban pinangannya, Jingga pergi menyusuri sungai
Cheonggye. Pada saat itulah ia bertemu sesosok Rayan, dengan penampilan yang
sedikit berbeda, dan di atas jembatan sungai Cheonggye itu, Rayan menatap
Jingga, mengungkapkan satu kata yang diajari oleh sekretarisnya : Saranghae.
0 comments