facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Download

az-zuhruf

some stories and thoughts


First of all, saya bener-bener minta maaf sama mbak Luluk Indryas Mufida dan Iva Firdayanti karena nggak bisa memenuhi harapan kita buat nonton bareng film ini. Maaf yaa... L Yang kedua, saya sangat berterima kasih sekali kepada teman-temanku Flo, Widi, Nuril, Mega, Lia, dan Priska yang sudah mau menemani saya buat nonton. Maaf banget kalau aku kesannya ‘maksa’, bukannya ‘ngajak’ ketika mau nonton ini. Maaf juga karena telat dateng ke bioskop, sorry sorry sorry... :3

Tapi... kalian puas, kan, nonton ini?? Atau mungkin, sedikit kecewa sama seperti saya? Well, I really hope that we enjoyed and got the point of this movie guys...

Nonton film ini, gimana yaa... semakin membuat saya dan orang-orang yang punya mimpi buat keluar negeri tambah pengen keluar negeri dan membuat orang-orang yang udah keluar negeri pengen balik ke sana, gitu nggak sih?? Errr...

Kisahnya diawali ketika Hanum dan Rangga sudah berada di Eropa. Untuk mengusir kebosanan Hanum yang sendirian di apartemen tatkala ditinggal Rangga untuk kuliah, Hanum akhirnya mengikuti les bahasa Jerman. Pada saat les itu, ia bertemu dengan Fatma Pasha yang kemudian membawanya menemukan titik-titik cahaya di benua itu. Bersama Fatma dan Ayse (putri Fatma), ia pun mulai menjelajahi berbagai tempat di Eropa. Bersama mereka, Hanum juga belajar bagaimana sikap untuk menjadi agen muslim yang baik, khususnya di negara yang muslimnya menjadi minoritas.

Kisahnya sih, nggak banyak melenceng dari buku, ehm, well, sebenernya sih saya aja yang lupa bagaimana detailnya di novel, hehe. Maklumlah, sudah lebih dari satu tahun yang lalu saya membacanya. Tapi yang jelas, ada beberapa hal yang pengen banget saya komentarin setelah saya menonton film ini.

Dari segi positif, two thumbs up deh karena you know, settingnya itu di luar negeri semua woy! Serasa jalan-jalan di luar negeri gitu, atau nonton tayangan travelling edisi luar negeri. Nggak henti-hentinya saya kagum sama pemandangan dan nggak henti-hentinya juga saya ‘nggremeng’: “Aku pengen kesana” atau sekadar “kereenn” atau, “pengeeeen...” sambil memasang wajah melas menarik-narik lengan jaket Flo... hiks hiks... Selain itu, adanya dialog cerdas dan menggelitik tak urung membuat kami tertawa atau pun ‘jleb’ di hati. Dakwah lewat film tuh ya kayak gini nih, kereeen....

Selanjutnya, the troubles. Satu yang sangat saya sayangkan adalah, ketika Hanum, Fatma, dan Ayse pergi ke Bukit Kahlenberg. Saya masih ingat betul cerita di novel bahwa mereka bertiga ke sana ketika hari menjelang malam. Ketika saya menulis review novel ini dulu, saya sampai bela-belain nyari foto bukit Kahlenberg ketika malam karena di novel itu digambarkan keindahan lampu-lampu yang indah ketika malam hari yang dilihat dari bukit Kahlenberg. Sayangnya, di film ini diceritakan bahwa mereka bertiga pergi ke sana ketika siang. Bagus sih pemandangannya saat siang. Keren. Tapi, kayaknya bakalan keren lagi kalo malam hari deh...

Kemudian, di tengah-tengah cerita, muncul subtitle yang salah posisi. Maksudnya, subtitlenya muncul di saat yang tidak tepat, bukan di scene yang tepat. Nah, hal ini membuat saya sebagai penonton merasa bingung karena harus fokus pada gambar yang tidak relevan dengan subtitle atau ngotot baca subtitlenya karena takutnya nanti di saat scene yang harusnya ada subtitlenya ini malah subtitlenya nggak muncul. Bingung dengan kalimat saya? Ya gitu lah pokoknya.

Namun, yang paling nggak enak di hati adalah, sesaat setelah subtitle yang salah posisi itu, muncul pula subtitle berisi keterangan ‘Coming Soon’. Hey, wait, wait, wait... yang bener aja.. Nggak mungkin juga kan ada subtitle yang pake bahasa inggris nantinya... Saya pun langsung sadar, nih film bakalan ada part dua nya... Yang bener aja! Saya udah nunggu film ini lama, dan nggak ada pikiran sama sekali kalo harus nunggu kisahnya tamat di lain hari. Hey! Nggak ada pemberitahuan sama sekali pula di jejaring sosial. Setelah kejadian subtitle ‘Coming Soon’ itu, saya pun jadi mencak-mencak sendiri di bioskop. Haduh, nasib anak kos nih ya kayak gini. Udah nekat nyisakan uang buat nonton film ini, yang saya pikir bakalan dapat ‘ending’ saat itu juga, ternyata harus nabung lagi buat nontong yang part dua. Well, it’s so surprising ladies and gentlemen. Tak ada kabar mengenai tanggal penayangan yang part dua pula... Heuh...

Okay, enough! Overall, saya sukaaa bangeeet sama film ini. Kalau dipikir-pikir sih, emang bakalan lebih bagus kalau panjang, dijadikan dua part sih nggak papa. Tapi ya, kenapa nggak dikasih pemberitahuan sebelumnya? Sekali lagi, film ini keren! Can’t wait to watch the rest of the stories...

-Jadilah agen muslim yang baik!-

P.S.

*Mbak In dan Iva, kalau kamu duduk di sampingku waktu nonton film ini, kita bakalan ‘hurig’ sendiri nonton adegan ketika Hanum dan Rangga jalan-jalan berdua atau waktu sholat bareng... hoho
*Setelah nonton ini kami menyempatkan diri buat makan bareng... No need to say saya beli makan apa, kalian tahulah... ;) (nggak penting)
December 06, 2013 No comments
picture source : https://www.oncewed.com/wp-content/uploads/2009/06/garden-wedding-reception-decor.jpg

Aku memandang ke luar jendela. Banyak orang di luar sana memakai outfit yang rapi. Laki-laki dengan jas dan para wanita dengan gaun putih yang elegan. Senyum mengembang dan tawa berderai memenuhi halaman dengan berbagai hiasan. Bunga yang menempel di pagar, musik yang mengalun dengan syahdu, atau pun makanan yang tersaji di meja panjang itu sama sekali tak bisa mengalihkan pandanganku pada satu hal. Sesosok lelaki dengan jas hitam yang sangat pas dipakainya. Ia terlihat berbincang-bincang dengan seorang pemuda yang lebih tua. Membicarakan masa depan yang terkadang diselinginya dengan senyum yang membuatku lega.
Pertama kali aku bertemu dengannya di halaman ini juga, di sebuah pesta pernikahan saudara sepupuku tiga tahun yang lalu. Sama seperti yang dikenakannya hari ini, saat itu ia juga memakai jas, hanya saja dengan warna yang berbeda. Semenjak itulah kami lebih sering mengobrol.
Di halaman ini juga kami sering bertemu, mendiskusikan mimpi kami, tentang sekolah, cita-cita, pekerjaan, hingga pernikahan. Saat itu aku berpikir mungkin jodohku sudah dekat, mungkin. Ia adalah sosok yang paling nyaman untuk diajak ngobrol. Bercerita dengannya membuatku begitu lepas, tak ada beban, dan ia adalah pendengar –serta pemberi solusi yang sangat baik.
Aku selalu berharap bahwa dia lah yang akan memenuhi mimpiku. Mimpi sebagai seorang wanita. Mimpi sederhana yang menyempurnakan sebagian ibadah kami. Aku hanya berharap bahwa setiap kali aku membuka mata di pagi hari, yang kupandang hanyalah wajahnya, senyumnya yang begitu memikat. Senyum yang membuatku jatuh hati. Senyum menawan yang saat ini menghiasi wajahnya yang sangat berbahagia menyongsong pukul sepuluh pagi ini. Senyum yang akan lebih mengembang lagi ketika ia mengucapkan janji suci di hadapanku, di hadapan kami semua.
Aku hanya berharap, ia akan mengucapkan janji suci itu pada wanita yang tepat. Wanita yang saat ini sedang menuruni tangga dengan gaun pengantin panjang. Aku hanya berharap, wanita itu akan mendapatkan segala mimpi-mimpiku selama ini –mendapatkan kebahagiaan yang selalu aku dambakan hingga detik ini.
December 06, 2013 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me


A student who loves collecting books, writing occasionally, and enjoy taking some photographs.

Follow Us

Labels

Cerita Teladan cerpen continual flashfiction coretan tanganku encyclopedia flashfiction Justifying the Feeling movie review my handwriting nice story Out of the Blue Resensi Buku resensi novel review film sinopsis buku

recent posts

Blog Archive

  • ►  2016 (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  September (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
  • ▼  2013 (25)
    • ▼  December (2)
      • Review Film : 99 Cahaya di Langit Eropa
      • Flash Fiction : A Wish
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2012 (16)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (3)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2010 (3)
    • ►  April (3)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates