Flash Fiction : A Wish
![]() |
picture source : https://www.oncewed.com/wp-content/uploads/2009/06/garden-wedding-reception-decor.jpg |
Aku memandang
ke luar jendela. Banyak orang di luar sana memakai outfit yang rapi. Laki-laki
dengan jas dan para wanita dengan gaun putih yang elegan. Senyum mengembang dan
tawa berderai memenuhi halaman dengan berbagai hiasan. Bunga yang menempel di
pagar, musik yang mengalun dengan syahdu, atau pun makanan yang tersaji di meja
panjang itu sama sekali tak bisa mengalihkan pandanganku pada satu hal. Sesosok
lelaki dengan jas hitam yang sangat pas dipakainya. Ia terlihat
berbincang-bincang dengan seorang pemuda yang lebih tua. Membicarakan masa
depan yang terkadang diselinginya dengan senyum yang membuatku lega.
Pertama kali
aku bertemu dengannya di halaman ini juga, di sebuah pesta pernikahan saudara
sepupuku tiga tahun yang lalu. Sama seperti yang dikenakannya hari ini, saat
itu ia juga memakai jas, hanya saja dengan warna yang berbeda. Semenjak itulah
kami lebih sering mengobrol.
Di halaman
ini juga kami sering bertemu, mendiskusikan mimpi kami, tentang sekolah,
cita-cita, pekerjaan, hingga pernikahan. Saat itu aku berpikir mungkin jodohku
sudah dekat, mungkin. Ia adalah sosok yang paling nyaman untuk diajak ngobrol. Bercerita
dengannya membuatku begitu lepas, tak ada beban, dan ia adalah pendengar –serta
pemberi solusi yang sangat baik.
Aku selalu
berharap bahwa dia lah yang akan memenuhi mimpiku. Mimpi sebagai seorang
wanita. Mimpi sederhana yang menyempurnakan sebagian ibadah kami. Aku hanya
berharap bahwa setiap kali aku membuka mata di pagi hari, yang kupandang
hanyalah wajahnya, senyumnya yang begitu memikat. Senyum yang membuatku jatuh
hati. Senyum menawan yang saat ini menghiasi wajahnya yang sangat berbahagia
menyongsong pukul sepuluh pagi ini. Senyum yang akan lebih mengembang lagi
ketika ia mengucapkan janji suci di hadapanku, di hadapan kami semua.
Aku hanya berharap, ia akan mengucapkan janji suci itu
pada wanita yang tepat. Wanita yang saat ini sedang menuruni tangga dengan gaun
pengantin panjang. Aku hanya berharap, wanita itu akan mendapatkan segala
mimpi-mimpiku selama ini –mendapatkan kebahagiaan yang selalu aku dambakan
hingga detik ini.
0 comments