Flash Fiction : A Wish

by - December 06, 2013

picture source : https://www.oncewed.com/wp-content/uploads/2009/06/garden-wedding-reception-decor.jpg

Aku memandang ke luar jendela. Banyak orang di luar sana memakai outfit yang rapi. Laki-laki dengan jas dan para wanita dengan gaun putih yang elegan. Senyum mengembang dan tawa berderai memenuhi halaman dengan berbagai hiasan. Bunga yang menempel di pagar, musik yang mengalun dengan syahdu, atau pun makanan yang tersaji di meja panjang itu sama sekali tak bisa mengalihkan pandanganku pada satu hal. Sesosok lelaki dengan jas hitam yang sangat pas dipakainya. Ia terlihat berbincang-bincang dengan seorang pemuda yang lebih tua. Membicarakan masa depan yang terkadang diselinginya dengan senyum yang membuatku lega.
Pertama kali aku bertemu dengannya di halaman ini juga, di sebuah pesta pernikahan saudara sepupuku tiga tahun yang lalu. Sama seperti yang dikenakannya hari ini, saat itu ia juga memakai jas, hanya saja dengan warna yang berbeda. Semenjak itulah kami lebih sering mengobrol.
Di halaman ini juga kami sering bertemu, mendiskusikan mimpi kami, tentang sekolah, cita-cita, pekerjaan, hingga pernikahan. Saat itu aku berpikir mungkin jodohku sudah dekat, mungkin. Ia adalah sosok yang paling nyaman untuk diajak ngobrol. Bercerita dengannya membuatku begitu lepas, tak ada beban, dan ia adalah pendengar –serta pemberi solusi yang sangat baik.
Aku selalu berharap bahwa dia lah yang akan memenuhi mimpiku. Mimpi sebagai seorang wanita. Mimpi sederhana yang menyempurnakan sebagian ibadah kami. Aku hanya berharap bahwa setiap kali aku membuka mata di pagi hari, yang kupandang hanyalah wajahnya, senyumnya yang begitu memikat. Senyum yang membuatku jatuh hati. Senyum menawan yang saat ini menghiasi wajahnya yang sangat berbahagia menyongsong pukul sepuluh pagi ini. Senyum yang akan lebih mengembang lagi ketika ia mengucapkan janji suci di hadapanku, di hadapan kami semua.
Aku hanya berharap, ia akan mengucapkan janji suci itu pada wanita yang tepat. Wanita yang saat ini sedang menuruni tangga dengan gaun pengantin panjang. Aku hanya berharap, wanita itu akan mendapatkan segala mimpi-mimpiku selama ini –mendapatkan kebahagiaan yang selalu aku dambakan hingga detik ini.

You May Also Like

0 comments