Review Novel : Restart (I)
Ini adalah
novel yang paaaaaliiing saya tunggu! Setelah berhasil mendapatkannya free,
haha, lewat kuis yang diadakan oleh penulisnya, Mbak Nina Ardianti, plus tanda
tangannya *pamer* -___- Tapiiii, yap, tapi, setelah novel ini sampe di rumah,
saya pun harus bersabar buat membaca novel yang sudah saya tunggu dengan
harap-harap cemas, yang setiap hari setelah saya memenangkan kuis itu saya
selalu bertanya pada bude dan mbak saya : ‘novel buat saya udah datang belum?’,
yang ketika saya udah datang saya tatap lekat-lekat novel itu, senyum-senyum
sendiri, dan bertekad tak memperbolehkan siapa pun buat baca novel ini sebelum
saya selesai membacanya. Lebay memang.
Memang novel
itu datangnya kurang tepat, setelah saya gagal masuk PTN lewat jalur undangan,
huhu. Tapi, nggak papa, ini namanya ujian, kan?? Jadi, saya pun mulai
menghindar dari laptop, internet –termasuk twitter dan facebook, dan yang susah
: saya harus mengubah genre buku saya, dari novel menjadi buku pelajaran. Hehe.
Jadi, setelah saya selesai tes, saya pun ngebut baca novel itu. Itu juga salah,
gara-gara saya ngebut mungkin, saya jadi tidak terlalu bisa menikmatinya. Jadi,
dalam review kali ini mungkin hanya sedikit sinopsis dan... let’s see...
Namanya
Syiana, sahabatnya Edyta, adalah cewek cantik yang, unfortunately, baru putus
dari pacarnya, Yudha. Alasannya cukup buat Syiana terhenyak, dan saya juga,
Yudha selingkuh. Semenjak putus, ternyata Syiana masih sering memikirkan Yudha.
Harapan yang ia bangun bersama Yudha setelah tiga tahun pacaran mendadak
runtuh, hancur berkeping-keping.
Di
tengah-tengah penderitannya setelah bertemu Yudha secara tidak sengaja di
Hongkong, Syiana mendapat masalah lagi. Ia tak sengaja bertemu seseorang –yang
akhirnya dua orang, yang pertama mabuk ketika Syiana duduk di sampingnya, dan
yang satunya lagi menuduh Syiana telah membawa temannya yang saat itu duduk di
sampingnya –yang mabuk itu. *maaf bahasanya agak hancur*. Syiana yang memang
sedang frustrasi itu akhirnya menyiram kedua orang itu dengan minuman yang
tersisa di gelasnya. Malam itu adalah malam yang sial buat Syiana.
Sesampainya
di Indonesia, Syiana sudah disibukkan dengan pekerjaannya. Projectnya sudah
siap launching dalam beberapa waktu mendatang. Tapi, ia semakin pusing ketika
atasannya meminta untuk mengganti icon yang bakalan mewakili projectnya itu
dengan sebuah band yang lagi ngetop di Indonesia tapi Syiana sama sekali tidak
tahu. Memang pekerjaannya membuat Syiana sedikit kuper soal musik Indonesia.
Singkat
cerita, Syiana mendapat pertemuan yang tak sengaja dengan Fedrian, lelaki yang
ia siram wajahnya ketika berada di bar di Hongkong. Fedrian juga membuat Syiana
syok karena ia ternyata adalah salah satu anggota band Dejavu, icon yang
bakalan dijadikan projectnya nanti. Pertemuan itu juga yang akhirnya membuat
Syiana dekat dengan Fedrian, dengan cara yang unik tentunya. Sayangnya, ia
masih susah move on dari Yudha.
Itulah
mengapa cover novel ini : “All you have to do is move on”. Seperti biasa, saya
selalu suka gaya berceritanya Mbak Nina. Setiap selesai membaca novelnya,
selalu ada semangat baru buat nulis yang nggak garing. Dialog-dialongnya selalu
ada saja yang membuat saya tertawa. Saya suka. Masalahnya, meski udah baca
sampai selesai dalam waktu kurang dari dua belas jam kalo diakumulasikan, saya
masih belum bisa move on dari Ilham. Likely, saya harus baca novel ini mulai
dari awal lagi deh, dan saya bakal buat review yang kedua. Eh, satu hal penting
yang bisa saya dapet dari novel ini, adalah bagaimana manner kita dalam bersahabat.
Banyak banget hal yang dapet kita pelajari dari hubungan Syiana dan Edyta di
sini. Semoga, saya bakalan punya sahabat kayak mereka kalo kuliah nanti, ya!
Amiin :D
0 comments