Review Novel : The Truth About Forever

by - July 02, 2013



Penulis : Orizuka
Editor : Gita Romadhona
Penerbit : GagasMedia
Cetakan : Kedua, 2013

Jadi, ini adalah kedua kalinya saya membaca novel karya Orizuka, setelah yang pertama saya baca : Infinitely Yours. Penasaran banget buat baca novel ini setelah teman saya, Alfy, ngompor-ngomporin saya buat baca novel ini berbulan-bulan yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu. Keberadaan kelas kami yang tidak berubah membuat memori saya sulit mengingat kapan ia berkata begitu.
Dulu, sewaktu penasaran saya langsung membuka google dan mengetik judul novel ini. Covernya dulu masih berwarna ijo. Jadi, sewaktu kemarin saya merelakan novel ini buat dipinjem Neni dulu, saya baru tersadar kalo itu adalah novel Orizuka yang ganti cover, yang pengen sekali saya baca. Finally, saya pun rela meminjamkan Alfy buku baru saya, buku yang belum saya buka, yang baru saya buka segelnya ketika dalam perjalanan menemuinya. Yah, toh nanti juga bakalan saya baca buku baru saya itu, sama saja. Semenjak kehilangan hape, entah kenapa saya jadi ikhlas buat minjemin, memberi, sedekah, whatever yang bisa saya lakukan, selama itu baik buat saya. Enough!
Novel ini mengisahkan Yogas yang sedang dalam perjalanan mencari (dulu) sahabatnya, Joe, ke Yogya. Bukan untuk reuni, kangen, atau hal melankolis lainnya, tapi balas dendam. Dia bersikeras untuk menemukan Joe apa pun yang terjadi meski ia tak tahu persis di mana Joe tinggal. Dengan uang yang tak banyak, Yogas akhirnya menemukan sebuah kost sangat sederhana yang hampir roboh. Ia tak punya pilihan lain mengingat uangnya yang terbatas dan tujuannya hanyalah untuk bertemu Joe.
Namun, takdir berkata lain. Di kost itu ia bertemu dengan Kana, seorang cewek cerewet yang tinggal persis di sebelah kamarnya. Yogas cuek saja terhdap Kana, namun sikap Kana yang bersahabat membuat Yogas nyaman dengan dia. Menyadari bahwa Yogas telah salah mengambil sikap –Yogas tak ingin siapa pun peduli dengannya- terhadap Kana, ia pun mulai menjauh. Sayangnya, setelah cukup lama berinteraksi dengan Yogas, Kana jatuh cinta padanya.
Sikap Yogas yang aneh, yang kadang baik, kadang marah, membuat Kana bingung. Perlahan-lahan ia pun mengetahui rahasia Yogas yang disembunyikannya itu. Kana tahu betul bahwa Yogas positif HIV, dan Kana juga tahu maksud kedatangannya ke Yogya. Meski Yogas menghindar, Kana tetap saja mendekatinya. Kana ingin menemaninya, tidak seperti sikap orang lain yang menghindar, Kana tetap meyakinkan Yogas atas janjinya. Karena Kana tahu, ia telah jatuh hati pada Yogas, dan tak ingin menyesal nantinya.

Wah, emang nih novel bagus. Nggak sia-sia Alfy recommend ini buat aku. Haha. Alur yang baik berhasil membuat saya penasaran atas rahasia Yogas yang hendak disampaikan Orizuka pada pembaca hingga akhir. Endingnya juga bagus,membuat saya berpikir, “bakalan ketemu Yogas nggak nih si Kana??”. Satu hal yang saya kagumi, Orizuka berhasil membuat dialog-dialognya nggak terkesan garing, dan yang terpenting, dialognya Yogas tuh nggak cewek –karena, kan, yang nulis cewek. So, kalo ada pengajuan novel yang bagus buat tema HIV, novel ini bisa menjadi salah satunya  lho(berhubung saya baru baca novel ini aja yang berhubungan dengan HIV, hehe)! :D

You May Also Like

1 comments

  1. sosok kana memang istimewa di novel ini.. dia membuktikan bahwa cinta tak perlu memandang ekurangan,, yang dia tahu cinta adalah cinta dari hati tak mengenal kondisi.. dari novel ini juga kita di ajarkan bahwa tak ada yang tahu dengan yang namanya hari esok..tak ada yang bisa mendahului takdir..ka orizuka mamng keren bisa mengajak pembaca hanyut dalam ceritanya..




    Numpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
    obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal
    terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete