Review Film : My Neighbour Totoro

by - January 17, 2013






Ame furi Basu tei (raining at the bus stop)
Zubunure  Obake ga itara (if there's a drenched ghost,)
Anata no Amagasa   Sashite agemasho (let him under your umbrella)
Mori e no pasupooto (the passport to the forest,)
Mahou no tobira Akimasu (the magical door will open)

Tonari no To to ro   Totoro   To to ro   Totoro (my neighbor to to ro totoro to to ro totoro)
Tsukiyo no ban ni   Okarina fuiteru (it blows upon its ocarina on the night if the moon)
Tonari no To to ro   Totoro   To to ro   Totoro (my neighbor to to ro totoro to to ro totoro )
Moshimo aeta nara   Sutekina shiawase ga Anata ni kuru wa (if you ever meet him, a wonderful happiness will 
come to you)

Pernah dengar lagu itu? Yap, dua bait di atas adalah OST nya film zaman dulu namun sangat populer : My Neighbor Totoro. Saya aja belum lahir waktu itu, tepatnya tahun 1988, dan setelah kurun waktu lebih dari dua dekade barulah saya bisa menontonnya beberapa minggu yang lalu. Hal itu pun ternyata tak mengurangi kekaguman saya terhadap film yang pernah memenangkan Animage Anime Grand Prix dan Mainichi Film Award untuk film terbaik pada tahun 1988 itu.
Bersetting di sebuah desa yang indah, film ini mengisahkan profesor Tatsuo Kusukabe dan kedua putrinya, Satsuki dan Mei yang baru saja pindah rumah agar lebih dekat pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi ibunya. Di desa itu, mereka tinggal di sebuah rumah kuno yang terletak di dekat hutan. Setiap hari mereka berdua menghabiskan waktu bermain di halaman samping rumah yang luas dan hijau tersebut.


Suatu hari, ketika Satsuki sedang pergi ke sekolah, Mei yang bosan bermain sendirian di halaman bertemu dengan makhluk kecil yang kemudian membawanya masuk ke dalam hutan. Setelah menerobos semak-semak panjang akhirnya Mei berhasil mengikuti makhluk kecil itu hingga ke Pohon Champor di mana ia bertemu dengan makhluk besar yang sedang tertidur lelap, Totoro.


Satsuki yang awalnya tidak percaya kepada Mei atas pertemuannya dengan makhluk penjaga hutan itu akhirnya menyadari kesalahannya ketika ia dan Mei sedang menunggu ayahnya pulang dari universitas di halte. Ketika hujan mengguyur dan Mei tertidur lelap dalam gendongannya, sang makhluk besar itu muncul di sampingnya, berpayungkan daun kecil yang hanya melindungi kepalanya. Sejak saat itulah mereka melalui hari-hari bersama Totoro si penjaga hutan dengan berbagai keajaiban dan petualangan yang seru.


Menonton film ini rasanya saya diajak kembali lagi ke alam, ke sebuah desa yang masih sangat alami, terjaga dari berbagai polusi. Ingin rasanya pergi ke desa itu, masuk ke dalam hutan, bermain di sungai, dan bermain dengan teman-teman di halaman yang hijau.
Tak hanya sensasi alam, sepanjang kisah kita akan dihadirkan dengan berbagai adegan lucu Mei dan Totoro yang super duper imut. Kisah persahabatan, kekeluargaan, kebersamaan, bahkan gotong royong merupakan nilai-nilai moral yang akan kita dapatkan seusai menonton film produksi Studio Ghibli yang keren ini.


Nah, tertarik untuk menonton? Nih, saya kasih link trailernya biar penasaran, eh buat referensi... Enjoy it!




Referensi :

You May Also Like

0 comments