Notes From Qatar
Sebuah buku best seller karya Muhammad Assad. Salah seorang pemuda
negeri ini yang berhasil meraih cita-citanya berkuliah ke luar negeri, dan
menginspirasi saya, beserta banyak orang lainnya. Buku ini sebenarnya adalah
sebuah kumpulan post di blognya mas Assad yang kemudian dibukukan. Berisi
kumpulan cerita penuh inspirasi dari Qatar beserta berbagai macam tulisannya
tentang masalah-masalah umum yang mampu menyadarkan para pembacanya.
Kisah paling menarik di buku ini menurut saya adalah ketika Mas
Assad mendapatkan tiket eksklusif karena sedekah. Ya, karena sedekah!
Pertamanya Mas Assad menceritakan pengalamannya ketika naik pesawat terbang.
Hal ini terjadi ketika Mas Assad hendak pulang ke Indonesia. Mas Assad awalnya
hanya memesan tiket ekonomi, kemudian karena ada pergeseran tempat, akhirnya
mas Assad mendapat tempat di VIP,, wuiihhh… Alhamdulillah banget deh… (gitu
nggak ceritanya?? agak lupa nih…) Setelah diingat-ingat, ternyata Mas Assad
sebelum naik pesawat bersedekah dulu… Tiket ekonomi diganti dengan tiket VIP.
Berapa kali lipat tuh???
Setelah itu, sewaktu hendak kembali ke Qatar Mas Assad juga mencoba
lagi. Beliau bersedekah lagi, berharap sedekah itu diganti berkali-kali lipat.
Mas Assad iseng-iseng mecoba bertanya kepada petugas apakah dia bisa duduk di
VIP, ternyata tempat duduknya sudah penuh. Namun beberapa saat kemudian, sesaat
sebelum berangkat petugas tiket memanggilnya, dan mengganti tiketnya. Hal itu
tidak disadarinya selama beberapa saat, dan ternyata Mas Assad kembali
mendapatkan tempat duduk eksklusif lagi. Hwaaa….. Alhamdulillah… (Kalau
ceritanya agak beda maaf ya, pokoknya intinya gitu… udah agak lupa (lagi) nih…)
Nah, cerita ketiga adalah pada saat Mas Assad hendak menonton
pertandingan sepak bola di Qatar. Harga tiketnya… wah, mahal deh.. (bagi
saya).. Terus Mas Assad mencoba mengikuti kuis yang diadakan di twitter. Hadiahnya, tentu saja meononton pertandingan
sepak bola itu. Tapi Mas Assad sudah punya rencana, kalau ia memang mau mendapatkan
tiket gratis, ia harus bersedekah dulu. And that’s work! Mas Assad memenangkan
kuis itu. Hal yang tak terduga pun terjadi lagi. Mas Assad pada awalnya hanya mengira kalau
ia mendapat tempat duduk di ekonomi. Maklumlah, namanya juga hadiah kuis
twitter. Eh, tak disangka mas Assad mendapat
tiket VIP (atau VVIP yah??)
Pokoknya, setelah itu mas Assad segera menuju ke lokasi. Iseng-iseng lagi, mas
Assad melirik bangku eksekutif. Karena ada tempat duduk yang kosong, Mas Assad
pun pura-pura berjalan kesana, dan duduk di tempat yang kosong. Toh, kalaupun
ada orangnya, mas Assad kan bisa segera pergi. Alhamdulillah, sampai
pertandingan berakhir pun Mas Assad masih siaga di tempat paling eksklusif itu.
Ckckck....
Sebenernya masih ada banyak cerita lagi yang
menarik. Tapi nggak seru kan kalau saya ceritain disini. Bahasanya yang
sederhana tak berkesan bahwa Mas Assad menggurui kita. Kita akan diajak
berpikir kembali, menyadari kembali, apa lagi ya... yah, gitu deh pokoknya!
Baca aja bukunya yah!!! Kerennn!!!
PS : Thanks for Rizky Putri Hardyanti for the book!!!
0 comments