Notes From Qatar

by - January 28, 2013


Sebuah buku best seller karya Muhammad Assad. Salah seorang pemuda negeri ini yang berhasil meraih cita-citanya berkuliah ke luar negeri, dan menginspirasi saya, beserta banyak orang lainnya. Buku ini sebenarnya adalah sebuah kumpulan post di blognya mas Assad yang kemudian dibukukan. Berisi kumpulan cerita penuh inspirasi dari Qatar beserta berbagai macam tulisannya tentang masalah-masalah umum yang mampu menyadarkan para pembacanya.

Kisah paling menarik di buku ini menurut saya adalah ketika Mas Assad mendapatkan tiket eksklusif karena sedekah. Ya, karena sedekah! Pertamanya Mas Assad menceritakan pengalamannya ketika naik pesawat terbang. Hal ini terjadi ketika Mas Assad hendak pulang ke Indonesia. Mas Assad awalnya hanya memesan tiket ekonomi, kemudian karena ada pergeseran tempat, akhirnya mas Assad mendapat tempat di VIP,, wuiihhh… Alhamdulillah banget deh… (gitu nggak ceritanya?? agak lupa nih…) Setelah diingat-ingat, ternyata Mas Assad sebelum naik pesawat bersedekah dulu… Tiket ekonomi diganti dengan tiket VIP. Berapa kali lipat tuh???

Setelah itu, sewaktu hendak kembali ke Qatar Mas Assad juga mencoba lagi. Beliau bersedekah lagi, berharap sedekah itu diganti berkali-kali lipat. Mas Assad iseng-iseng mecoba bertanya kepada petugas apakah dia bisa duduk di VIP, ternyata tempat duduknya sudah penuh. Namun beberapa saat kemudian, sesaat sebelum berangkat petugas tiket memanggilnya, dan mengganti tiketnya. Hal itu tidak disadarinya selama beberapa saat, dan ternyata Mas Assad kembali mendapatkan tempat duduk eksklusif lagi. Hwaaa….. Alhamdulillah… (Kalau ceritanya agak beda maaf ya, pokoknya intinya gitu… udah agak lupa (lagi) nih…)

Nah, cerita ketiga adalah pada saat Mas Assad hendak menonton pertandingan sepak bola di Qatar. Harga tiketnya… wah, mahal deh.. (bagi saya).. Terus Mas Assad mencoba mengikuti kuis yang diadakan di twitter.  Hadiahnya, tentu saja meononton pertandingan sepak bola itu. Tapi Mas Assad sudah punya rencana, kalau ia memang mau mendapatkan tiket gratis, ia harus bersedekah dulu. And that’s work! Mas Assad memenangkan kuis itu. Hal yang tak terduga pun terjadi lagi. Mas Assad pada awalnya hanya mengira kalau ia mendapat tempat duduk di ekonomi. Maklumlah, namanya juga hadiah kuis twitter. Eh, tak disangka mas Assad mendapat  tiket VIP (atau VVIP yah??) Pokoknya, setelah itu mas Assad segera menuju ke lokasi. Iseng-iseng lagi, mas Assad melirik bangku eksekutif. Karena ada tempat duduk yang kosong, Mas Assad pun pura-pura berjalan kesana, dan duduk di tempat yang kosong. Toh, kalaupun ada orangnya, mas Assad kan bisa segera pergi. Alhamdulillah, sampai pertandingan berakhir pun Mas Assad masih siaga di tempat paling eksklusif itu. Ckckck....

Sebenernya masih ada banyak cerita lagi yang menarik. Tapi nggak seru kan kalau saya ceritain disini. Bahasanya yang sederhana tak berkesan bahwa Mas Assad menggurui kita. Kita akan diajak berpikir kembali, menyadari kembali, apa lagi ya... yah, gitu deh pokoknya! Baca aja bukunya yah!!! Kerennn!!!

PS : Thanks for Rizky Putri Hardyanti for the book!!! 


You May Also Like

0 comments