Review Film : Perahu Kertas Part II
Beberapa
minggu yang lalu, saya dikejutkan oleh teman saya, karena ia sudah mempunyai
Perahu Kertas yang part II. Entah mengapa saya sudah tidak seheboh dulu lagi,
ketika mendapatkan PK I. Saya juga tidak buru-buru ingin menontonnya. Namun,
karena keinginan teman-teman sekelas, akhirnya nobar pun dimulai. Mumpung ada
bioskop gratis. Hehe.
And right,
according to my prediction, the second part is better than the first. Kenapa?
Karena cerita di part II lebih mendetail. Hal ini dapat diprediksi karena pada
part I alurnya benar-benar cepat. Jika membaca novelnya, mungkin lebih dari
setengah novelnya ada di part I.
Jadi,
bagusnya di part II ini cerita bisa lebih mendetail, dan saya malah merasa
alurnya jadi lambat banget, gara-gara udah nonton yang pertama mungkin ya.
Tapi, ada satu yang membuat saya tidak nyaman menontonnya. Entah karena filmnya
sendiri, sound di kelas saya, atau entah apa, saya (dan teman-teman sekelas)
tidak bisa mendengar suara filmnya dengan jelas. Kami benar-benar tidak nyaman
dengan hal itu.
Apalagi ya???
Oh, iya. Soal akting. Kami semua jadi terkesan dengan aktingnya mas Reza
Rahadian. Waktu putus dengan Kugy di tepi pantai itu, banyak dari kami yang
tidak rela. Kasihan banget sama Remi. Waduh.... Itu tandanya aktingnya mas Reza
Rahadian bagus.... Hahaha.
Apalagi
nihhh...??? Yang terakhir aja ya. Adegan terakhir di film ini. Ada penambahan
ending. Kalau di novel, cerita cuma sebatas Kugy jadian sama Keenan trus
menikah. Kugy juga diceritakan sedang mengandung buah hatinya dengan Keenan,
the next K. Nah, sebelum itu diceritakan bahwa Remi jadian sama Siska,
partnernya Remi. Wah, kalo itu kami semua yang nonton nggak setuju....
hehehe...
0 comments